Ketika anda membuka website Lazada hari ini, 23 April 2015, anda akan menemukan banner seperti ini di halaman depan. Sebelum anda tertarik untuk membelinya, ada baiknya anda simak pengalaman buruk saya saat membeli produk Xiaomi Redmi 2 di Lazada saat penjualan seminggu yang lalu, 16 April 2015 yang sampai sekarang pun belum ter-verifikasi bukti pembayaran saya.
Kronologisnya seperti ini :
Tanggal 16 April 2015 jam 12.03 , melakukan transaksi pembelian
Pada hari itu juga langsung saya lakukan pembayaran via klikbca jam 12:52
Dari menu konfirmasi pembayaran yang ada di website Lazada, saya pun langsung melakukan konfirmasi dengan menyertakan bukti pembayaran yang berupa file pdf. Dari pengalaman saya berbelanja online di bukalapak, jaknot dan bhinneka, dalam tempo tidak sampai 2 jam, saya sudah menerima email yang menyatakan bahwa pembayaran sudah diterima. Ketika sampai menjelang magrib tidak ada email yang masuk dr lazada, saya pun menghubungi lazada via chat.
Positif thingking, “gara-gara saya melampirkan file pdf nih, jadi gak bisa langsung ter-verifikasi..” Saat itu juga bukti tranfer yang berupa file jpg saya kirim via email ke payment@lazada.co.id dan ke support@lazada.co.id. Saya juga melakukan konfirmasi pembayaran ulang via fasilitas yang ada situs lazada dengan menggunakan file jpg sbg lampirannya.
One day later…..
Sampai sore, bolak-balik cek email, belum juga terkonfirmasi pembayaran saya. Telpon lazada. yang jawab mesin. “silakan hubungi via chat aje ya baaang, ane lagi sibuk neeeh..”
“Sabar ya mas, wong sabar iku gedhe wekasane..” Kata hati kecilku. Iya deh dik..
Four days later…
Sampai senin 20 april 2015 sore, email konfirmasi penerimaan pembayaran saya pun belum terima. Grrrrrrrrr… mulai panas…
Hmm, untuk mem-verifikasi pembayaran diperlukan waktu 1 s/d 2 hari? Nggak salah tuh? Padahal udah 4 hari belum juga terkonfirmasi.
One week later…
Status order saya masih seperti dulu…
Jangan tanya soal perasaan saya saat menulis postingan ini yeee….
Sampai saat ini, uang yang sudah saya transferpun tidak kunjung ada kejelasannya, “Sedang dalam proses verifikasi oleh bagian finance..” selalu itu jawabannya. Heran, sekelas Lazada yang mengklaim sebagai “perusahaan resmi”, kog memverifikasi pembayaran saja kalah cepat ama temen-temen yang jualan hijab online via Facebook. Profesionalitas? Saya meragukannya! Btw, pasti ada sesuatu yang salah di Lazada, saya nggak tau bagian IT atau Finance, atau bahkan system & prosedurnya yang salah. Yang jelas bukan mbak Shinta atau Mas Yusuf, so maafkan saya jika chat saya kasar.
Bagi anda yang hendak berbelanja di Lazada, silakan hadapi risiko untuk mendapatkan kemungkinan buruk seperti saya. Selamat berbelanja di Lazada…
Welcome to hell…
Update 2016 :
Berhubung masih banyak komentar yang masuk di postingan ini, perlu ane klarifikasi beberapa hal :
- Postingan ini tidak bermaksud menjatuhkan lazada, namun sebagai pemantul agar lazada bisa lebih baik lagi pelayanannya.
- Bagi anda yang tidak nyaman dengan pelayanan lazada, silakan berkomentar bijak jika dirasa itu bisa mengurangi kekecewaan anda. Komentar yang mengandung umpatan dan cacian tentu saja akan saya filter. So, gunakan dengan bijak.. (Maaf, bagi sobat yang komentarnya tidak bisa ane tampilin.. )
LAZADA mungkin isinya reseller barang black market. makanya harganya murah. banyak barang terutama elektronik yang dijual oleh reseller adalah no warranty. parah banget, bahkan dari produsen sampai distributor tidak ada garansi. produk apa itu coba. saya beli produk elektronik yang harganya lumayan diatas 10 juta, tapi ternyata kualitasnya payah. mengecewakan.
“Jangan beli BARANG ELEKTRONIK secara Online dimanapun, Jangan tertipu oleh BARANG MURAH di online store”
Ajibond, turut prihatin bang….
Btw, pesan Bang Aji sangat beralasan dan bisa dijadikan pegangan.
Ini yg bisa ane simpulkan dari pesan Bang Aji. Thanks 4 sharing…
Kirain cma saya,mdh2n saya korban terakhir dri lazada ini.saya beli memory sandisk extreme plus(ya mngkin buat agan2 harganya ga seberapa cma 300rb.) tpi prosesnya udh lama giliran dikirim barang tidak sesuai yg dikirim sandisk extreme yg spectnya d bawah barang yang saya pesen.alhasil memory tersebut ga bisa di pakai.
turut prihatin mas Beerie… 🙁
Saya juga beli asus zenfone go di lazada dikasihnya barang kaya barang seken, nggak bisa masuk ke sistem androidnya, bolak-balik di input emai dan password mulu. Barangnya kaya barang seken ada labelnya tulisan tangan matot. matot? mati total? lazada jual barang rekondisi? saya minta refund ribetnya minta ampun. mana mau dibalikin pake voucher lagi, saya nggak mau, refund duit aja, udah kapok belanja di lazada.
terus gimana mas bisa untuk proses refund uang?
Mahendra, dalam kasus saya, transaksi selesai meskipun sangat terlambat. Jika mas bro ingin refund dana di lazada, silakan ke http://www.lazada.co.id/refund/
Mengenai kebijakan dan prosedur pengembalian barang yang menyertai proses refund, silakan baca-baca di situsnya. Terus terang saya kurang paham, soalnya dah patah arang… 😀
http:// rizkylab.my.id/mengecewakan-sekali-pengalaman-ikut-flash-sale-lazada/
Saya juga sangat kecewa, link di atas adalah tulisan dengan lampiran bukti yang sangat jelas, bahwa pelayanan lazada sangat2 belum maksimal..
Rizky, yang sabaar ya brooo…. 🙂
Saya transaksi di Lazada 30-10-2015,, pesanannya terdiri atas 3 item skin care dan kosmetik. Dua dari tiga barang tersebut saya terima di tgl 4 dan 5 November 2015,, tp yang satu lagi belum sampai juga di tgl 6 November 2015.
Lalu saya log in ke Lazada dan tracking pesanan tsb,, ternyata statusnya “sudah diterima” dan ada no resi pengirimannya pula. Begitu saya cek, nama penerimanya bukan saya, alamatnya bukan alamat saya, kotanya juga jauuuuhhh berbeda. Berarti, pesanan saya dikirim ke orang lain, dong?
Keren, ya, Lazada? hehehehehe
Lalu saya live chat dengan CS utk komplain,, eh CS yang pertama nge-close chatnya begitu aja, lho. Kurang asem, kan? Mana saya belum sempat printscreen namanya.
Saya coba lg chat, CS yang kedua rada mending dan mau dengerin keluhan saya walopun dia salah ngetik nama saya melulu….
Dan akhirnya dia bilang, “kami berharap semoga pesanan Ibu dapat terkirim ke alamat Ibu.”
“BERHARAP SEMOGA”
RIP deh kayaknya pesanan saya yang ketiga tsb,, mana harganya paling mahal dibanding 2 item lainnya.
Sempak bgt, kan? T_T
Isma :
Setiap membaca keluhan seperti teh Isma ini, jadi kebayang masa lalu. Kepala jadi nyut-nyutan.. 🙁
Saya mengerti betapa sakitnya menahan kekecewaan seperti ini. Semoga saja dengan menulis komentar disini, perasaan itu sedikit berkurang dan permasalahan segera terselesaikan.
Btw, jika ada layanan COD ke Tasikmalaya, pasti lebih aman pake COD yan Teh Isma? 🙂
Aduh ternyata kasus kaya gini banyak yah.. sekarang saya pun sedang mengalaminya, kalo saya anehnya pertama ditagih ke rek A, lalu saya transfer ke rekening tersebut, eh beaoknya ditagih lagi ke rekening B. Dan sampai saat lazada masih belum jelas kasih kepastian jawaban. Saya juga gak tau apa barang saya akan dikirim seperti punya mas ini.terus terang saya was-was banget.. 🙁
Anisa, ini mungkin salah satu risiko belanja online sis. Pengalaman buruk seperti yang kita alami, tentunya akan membuat kita lebih berhati-hati dikemudian hari.
Semoga semua urusan dengan Lazada cepat kelar. Tetep semangat ya sis… 🙂
Saya juga sama nih. Pesan 2 buah handphone tanggal 7 Juli dan terverifikasi keesokan harinya. heran, pembayaran otomatis menggunakan B*A klikpay saja sampai butuh waktu satu hari untuk verifikasi. Oke Ga Masalah.. 🙂
Karena barang dibeli dari 2 supplier berbeda, pada tanggal 9 juli handphone yang satu telah dikirim oleh supplier dan sudah saya terima pada tanggal 12 juli.
Sampai tanggal 15 handphone yang satunya lagi belum juga dikirim, coba komplain ke cs lazada. Mereka bilang akan menghubungi pihak supplier dan segera mengabari saya jika ada informasi terbaru.
Hingga hari Lebaran belum juga ada kabar mengenai pesanan saya. Saya berpikir, mungkin pihak suppliernya tidak akan melakukan pengiriman karena sudah memasuki libur lebaran, jadi akan saya tunggu sampai libur lebaran selesai. Oke Ga Masalah.. 🙂
Tapiii.. Sampai komentar ini saya buat, handphone saya yang satunya lagi belum juga dikirim. Waahhh Masalaaaahh :'( :'(
-sudah seminggu ini saya setiap hari komplain ke lazada baik melalui chat maupun twitter tetapi jawabanya selalu sama “kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang di alami. untuk masalah tersebut kami akan tindak lanjuti, kami akan menghubungi pihak supplier untuk segera melakukan pengiriman, jika sudah ada hasilnya akan kami respon melalui email. mohon kesabarannya untuk menunggu” Saya sampai bosan mendengar jawaban tersebut
Sekarang saya cuma bisa pasrah dan menunggu handphone saya di kirim oleh supplier.
Ajat Sudrajat,
Beginilah nasib pembeli online di Lazada. Mungkin banyak yang puas, namun yang kecewa pun berjibun. Kita termasuk yang belum beruntung itu ak… 🙁
Daripada gak ada kepastian, mungkin lebih baik baik di-batalin aja ak bro.. setidaknya energi kita gak terkuras lagi untuk hal2 yang tidak jelas ujung pangkalnya ini dan ada kemungkinan uang kembali, meski pun hrs menunggu lagi beberapa minggu…
Turut prihatin… sabar ya aa’ Bro…
saya juga senasib dengan anda mas Badrun. saya order, bayar, konfirmasi di tanggal 8 JULI 2015; sudah mendapat notifikasi juga dari Lazada jika pembayaran sudah diterima. TAPI, tanggal 12 JULI 2015 barulah saya mendapat notifikasi barang akan dikirim. sampai sekarang, barang belum saya terima. padahal 15.30 hari ini saya sudah harus coy dari kantor; MUDIK ke Jawa Tengah. Dannnn,,,pesanan tersebut untuk hadiah ke ibu saya. komplit dech, sangat-sangat mengecewakan sekali 🙁
Mbak Ferra Shirly, sabar ya mbak… semoga sebelum berangkat, barang sudah ditangan. Terkadang ujian berpuasa menjadi semakin besar ketika kita sampai di ujung perjalanan. 🙂
hahahaha berarti hrs di ancam dulu…kok isoooooooooo koyo ngono
kenyataanya begitu bro, njelehi benget… 🙁
tp kan agan ngg dpt barang or uang agan kmbali kan….
Setelah ane tulis, besoknya langsung terkonfirmasi dan dikirim bro…
knpa km ngg datangen kantorny aja sambil bawa bukti pembayarannya atau laporkan ke pihak berwajib klo km kena tipu-tipu
Ahyar, postingan ane ini tidak menyebutkan klo ane kena tipu lho. Cuman kecewa terhadap pelayanannya yang tidak profesional… 🙁
ane juga pernah belanja kamera kecil di laz*** , dan hasilnya, setting jam dan tglnya gak bisa dirubah-rubah walaupun direset berkali kali. dan hanya berfungsi beberapa menit saja daya batreinya.
Ahmad, pembelian secara online via perantara seperti lazada, bukalapak, tokopedia dll mempunyai risiko lebih besar jika penyedianya adalah mitra mereka yang belum ketahuan reputasinya.
Konsumen seperti kita memang berada di posisi yang lemah.
Semoga jadi pembelajaran bagi kita semua mas bro… 🙂
Mas Reza, istilah “Pembeli adalah Raja” ternyata tidak cukup bagi Lazada. “Pembeli adalah raja, Lazada adalah Tuhan” So, tidaklah heran ungkapan kekecewaan konsumen seperti postingan saya dan Mas Reza ini dianggap angin lalu.
Jujur mas, postingan ini pun juga tidak bermaksud mejatuhkan Lazada, namun untuk memberikan feedback agar kejadian buruk tidak menimpa rekan-rekan lainnya. Sudah waktunya Lazada mempunyai bagian atau divisi yang khusus menangani transaksi yang bermasalah, sehingga setiap ada complain cepat ditangani.
Semoga…
BUYER BEWARE:
Maaf kalo terkesan menggurui, tp saya pengen share analisis saya dari dua kasus yang berturut2 menimpa saya di Lazada. Pertama urusan pengiriman yang jauh lebih lama dari batas waktu kirim dan kedua urusan barang rusak, tidak bisa dipakai karena charger yang dikirim bukan charger ori.
Dalam case saya, letak masalah ada di:
1. Sistem kontrol inventory seller. Tdk ada mekanisme untuk memastikan ketersediaan barang. Apa yg ada di website bukanlah kondisi aktual.
2. Proses verifikasi barang yang dikirim oleh seller. Seperti apakah sudah dibuka segelnya, diganti ato tidak komponennya dll. Tdk ada pengecekan fisik di pihak Lazada sbg mediator transaksi.
3.Customer service yang hanya terkesan meyakinkan di website. Respon nyata customer service sangat lambat dan normatif (tidak ada solusi), proses penggantian uang dan pengembalian barang dibuat teramat rumit untuk buyer.
In a nutshell, kalo boleh jujur rate consumer protection di Lazada cuma dua dari lima. Tampak disini bisnis model Lazada hanya mengejar volume barang yang terjual. Terbukti banyak seller abal2 yang tetap dijadikan mitra Lazada. Harusnya ada mekanisme kompetisi sehat antar seller yang diimbangi dengan reward juga (seperti komisi/charge Lazada akan lebih rendah bagi seller dengan rate tinggi). Lalu testimoni buyer juga penting, bukan cuma untuk comment “thanks gan, barang udh diterima” tapi buyer berhak memberikan feedback ke seller ybs dengan basis ketepatan waktu pengiriman, kondisi barang, dan harga yang kompetitf/tdk.
Mudah-mudahan dari pihak Lazada ada yang baca kicauan saya ini, sehingga total lost of IDR 2,3jt saya bisa terobati dan tidak terulang lagi buat online shopper lainnya. Hiks..
Simsalabim Abralazada