Letusan Gunung Sinabung belum selesai, Gunung Kelud di wilayah Kediri pun menyusul dengan letusan yang jauh lebih besar. Hujan abu vulkanik pun turun dalam radius ratusan Km dari pusat letusan. Pertanyaannya adalah, bahayakah abu vulkanik dari erupsi gunung berapi bagi kita? Berikut ini adalah jawabannya :
- Abu vulkanik mengandung proporsi yang bervariasi dari kristal silika bebas (silikon dioksida, SiO 2) dalam bentuk kuarsa, kristobalit, atau mineral tridimit. Mineral digambarkan sebagai “bebas” silika karena senyawa silikon dioksida tidak terikat pada unsur lain untuk membuat mineral baru, misalnya, magnesium untuk membentuk mineral olivin. Jika terhirup manusia, partikel ini dapat menyebabkan silikosis, penyakit yang mengakibatkan infeksi pada paru-paru dan bisa berujung pada kematian.
- Mata menjadi merah, pedih, gatal dan terkadang terjadi iritasi.
- Bahaya bisa muncuk dari efek mekanik, seperti runtuhnya atap rumah karena tidak kelebihan beban abu vulkanik, atau terjadinya kecelakaan lalu lintas karena kondisi jalan yang berkabut dan licin.
Bagaimana cara pencegahan pengaruh buruk abu vulkanik?
- Selalu memakai masker.
- Jika tidak ada masker, bisa menggunakan kain atau saputangan untuk menutup hidung. Merendam kain/ saputangan dengan air akan meningkatkan efektivitas.
- Bagi masyarakat yang menderita bronkitis kronis, emfisema, dan asma disarankan untuk tinggal di dalam ruangan/rumah.
- Jika ingin membersihkan abu, percikkan air terlebih dahulu untuk mencegah gerakannya.
- Gunakan kacamata dan bukan lensa kontak untuk melindungi mata dari iritasi.
- Tutup semua pintu dan jendela ketika hujan abu datang.
- Selalu memonitor dan mencegah akumulasi berlebihan abu di atap.
- Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah karena berkurangnya jarak pandang. Jagalah jarak yang tepat antara kendaraan saat berkendara.
Semoga bermanfaat.
Referensi :
- http://volcanoes.usgs.gov dan sumber lainnya
- Image : google
Comments are closed.